Langsung ke konten utama

Dua Puluh Enam.

15 April sudah berlalu, dua puluh enam tahun menjadi catatan tambahan bahwa aku tidak akan bisa mengulang waktu. Gangguan untuk bersosial masih terasa. Dari sulitnya percaya ke orang lain sampai kegagalan untuk mendekati orang lain masih terasa di diri. Segala cara sudah kulakukan untuk ditangani sebisanya. Dari berkenalan orang baru di Tinder, kembali mengaktifkan akun sosial mediaku, sampai berkumpul bersama kawan-kawan lamaku. Kemungkinan jawaban yang terpikirkan hanyalah, "mungkin tidak sedang dapat momen waktu yang tepat aja". Yang masih menjadi tekadku sekarang hanyalah :

"Perlahan namun pasti",
"Selesaikan dahulu satu masalah lalu pindah ke masalah lain",
"Masing-masing orang akan menemukan masanya", dan
"Jangan lupa ada kekuatan Sang Pemilik Dunia yang hanya paling kuat mendukungmu".

Hanya itu kata peninggalannya yang membekas di hati. Waktu dan kekuatan yang sekarang kumiliki hanyalah dengan keluarga. Mungkin ini cara terbaik yang bisa kulakukan agar tidak kembali ke masa kelam itu lagi. Aku hanya berharap di masa depan nanti tidak ada perasaan dan waktu yang dibuang percuma, serta aku bisa menciptakan momen yang pas bersama orang lain.

Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Maafkan aku harus melupakanmu sejenak.


"Aku perlu belajar, aku masih berproses, dan aku bahagia." -jwr

Sabtu, 16 April 2022

Komentar